Industri pertambangan merupakan sektor strategis dalam perekonomian Indonesia. Namun, kegiatan operasional di lokasi tambang sering kali berada di area terpencil yang jauh dari jaringan listrik utama. Untuk memenuhi kebutuhan energi, perusahaan tambang umumnya mengandalkan pembangkit diesel (genset), yang selain mahal juga menghasilkan emisi karbon tinggi.
Di tengah desakan global untuk menurunkan emisi dan mengadopsi praktik ESG (Environmental, Social, Governance), panel surya atau Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) hadir sebagai solusi energi bersih yang efisien bagi industri tambang.
1. Lokasi Tambang Memiliki Potensi Surya Maksimal
Mayoritas lokasi tambang di Indonesia memiliki paparan sinar matahari yang tinggi sepanjang tahun. Berdasarkan data dari Kementerian ESDM, potensi teknis energi surya Indonesia mencapai 207,8 GWp, dengan sebaran intensitas iradiasi harian rata-rata 4,8 – 5,4 kWh/m²/hari. Hal ini menjadikan tambang sebagai lokasi ideal untuk PLTS off-grid maupun hybrid.
Berdasarkan data dari Jurnal Media Neliti, daerah seperti Kalimantan, Sulawesi, Sumatera dan Bali memiliki rata-rata intensitas sinar matahari lebih dari 4,8–5,8 kWh/m²/hari. Ini merupakan potensi besar untuk mengembangkan pembangkit listrik tenaga surya skala industri, baik secara on-grid maupun off-grid.
2. Efisiensi Operasional dan Reduksi Biaya BBM
Penggunaan diesel generator tidak hanya mahal, tetapi juga rentan terhadap fluktuasi harga minyak global. Menurut studi kasus yang dilakukan oleh Solvest, dengan mengadopsi panel surya, perusahaan tambang dapat mengurangi konsumsi solar hingga 30–70%, tergantung pada skema hybrid yang digunakan.
3. Solusi Modular dan Fleksibel
Panel surya dapat dipasang di berbagai lokasi: di atap bangunan, di atas kontainer, atau menggunakan ground-mounted system di area terbuka. Sistem ini juga modular, sehingga bisa diperluas seiring meningkatnya kebutuhan energi.
4. Mendukung Target ESG dan Green Mining
Transisi energi menjadi bagian dari kewajiban pelaporan ESG. Menggunakan energi surya menunjukkan komitmen nyata perusahaan dalam menjaga lingkungan, sekaligus mendukung program Net Zero Emission 2060 dari pemerintah Indonesia.
Baca Selengkapnya : SUN Energy Kembangkan Inovasi Teknologi Solar PV Roll Up di Kawasan Pertambangan
Baca Selengkapnya : Inovasi PLTS dengan Sistem Penyimpanan Energi Baterai Microgrid dalam Kontainer Pertama dan Terbesar di Indonesia
Tantangan | Solusi |
|---|---|
| Lokasi terpencil | Gunakan sistem PLTS off-grid dengan baterai (hybrid system) |
| Beban listrik besar | Terapkan sistem PLTS skala besar (MWp) dengan load sharing |
| Cuaca ekstrem | Gunakan desain PLTS tahan cuaca + sistem monitoring IoT |
| Investasi awal tinggi | Gunakan skema PPA (Power Purchase Agreement) tanpa CAPEX |
Integrasi panel surya dalam operasi tambang bukan lagi sekadar tren, melainkan kebutuhan untuk efisiensi biaya, kepatuhan regulasi, dan keberlanjutan jangka panjang. Dengan potensi teknis yang besar, dukungan kebijakan, dan kemajuan teknologi penyimpanan, PLTS adalah masa depan energi di sektor tambang Indonesia.
SUN Energy siap mendampingi transformasi energi di sektor tambang, dari studi kelayakan, desain sistem, instalasi, hingga monitoring. Mari wujudkan area tambang yang produktif, efisien, dan ramah lingkungan bersama SUN Energy.
Segera hubungi Kami untuk mendapatkan informasi lebih lanjut, melalui:
Whatsapp: http://wa.me/+62881012251888
Email: marketing@lifewithsun.com
Referensi: